RMOLBengkulu. Mahfud MD mengerahkan seluruh aparat, baik Polri, BIN, BNPT, dan Densus 88 mengungkapkan kemungkinan jaringan di belakang kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
- PTUN Bengkulu Mengabulkan Seluruh Gugatan Ujang-Firdaus Atas Ijazah Palsu Wabub Kepahiang
- SMS Tak Respon, Ponakan Diperkosa Dalam Kamar Mandi
- Salut, Demi Desa Tanda Tangan Oknum Pjs Dipalsukan Kades
Baca Juga
Peristiwa itu sendiri terjadi saat mengisi ulama kharismatik tersebut mengisi tabligh di Kota Bandarlampung, Minggu sore (13/9).
"Saya sudah instruksikan aparat keamanan maupun intelijen, bahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus, dan BIN," ujarnya.
Kepada institusi yang ditunjuk, Mahfud meminta agar penyelidikan dilakukan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin.
Tak hanya itu, ia juga meminta semua aparat melakukan pemetaan, pemantauan, dan perlindungan penuh kepada para ulama.
Terkait dengan beredarnya informasi bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, Mahfud tak mau berspekulasi lantaran saat ini tengah diusut aparat kepolisian.
Pun, terkait latar belakang dan jaringan yang ada di belakang pelaku penusukan.
"Spekulasi di masyarakat, ada dugaan berdasar pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa. Tapi kami belum percaya," ungkapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menambahkan, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi kebebasan umat beragama, apa pun pandangan politiknya.
Pemerintah, tambah dia, tidak akan mampu membangun masyarakat tanpa adanya peran serta para ulama dan para juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas.
"Dai, apa pun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," tegasnya. [tmc]
- Teuku: Tidak Ada Toleransi
- Tim Swarang Elite Polres Lebong Diturunkan Jaga Gerbang
- Ratusan Personel TNI-Polri Jaga Sidang Tuntutan Aman